Darurat Global, Komisi IX Minta RI Intens Komunikasi dengan WHO soal Cacar Monyet

01-08-2022 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris. Foto: Dok/Man

 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta pemerintah memberikan perhatian serius pada penyebaran wabah cacar monyet (monkeypox). Ia meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) intens berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara lain. Mengingat, cacar monyet telah ditetapkan dengan status darurat kesehatan global.

 

"Saat ini memang kasus cacar monyet masih belum ditemukan di Indonesia. Namun, pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan mengingat penyebaran sudah belasan negara," ungkap Charles kepada awak media, baru-baru ini. Charles mengingatkan kewaspadaan harus dilakukan pemerintah dengan berkomunikasi dengan negara lain dan WHO. Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan penularan cacar monyet.

 

"Kementerian Kesehatan harus melakukan komunikasi secara intens dengan otoritas kesehatan negara-negara lain dan WHO untuk mengikuti perkembangan penularan penyakit ini. Selain itu, protokol penanganan pasien sudah harus disiapkan. Cepat atau lambat penyakit ini kemungkinan akan ditemukan juga di Indonesia di masa yang akan datang," ungkap Charles.

 

Politisi PDI-Perjuangan ini juga mengimbau pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan sampai, ada simpang siur dan keributan di masyarakat. "Komunikasi publik pemerintah terkait dengan penyakit cacar monyet juga harus dilakukan secara hati-hati dan akurat agar tidak menimbulkan kepanikan di publik. Masyarakat juga harus diberikan informasi agar siap menghadapi penyakit cacar monyet apabila penularan ditemukan di dalam negeri," katanya.

 

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta pemerintah perlu memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala.

 

"Melalui ini surveilans segala dipersiapkan, sehingga tenaga-tenaga KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) kita di pintu masuk tempat-tempat internasional ini sudah mulai mempersiapkan bagaimana bisa melakukan proses surveilans terhadap para WNI ataupun WNA yang datang dari luar sehingga bisa dideteksi dengan baik, termasuk mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam rangka mendeteksi terkait dengan penyakit cacar monyet ini," ujar politisi Partai Golkar tersebut. (ann/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...