Darurat Global, Komisi IX Minta RI Intens Komunikasi dengan WHO soal Cacar Monyet
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris. Foto: Dok/Man
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta pemerintah memberikan perhatian serius pada penyebaran wabah cacar monyet (monkeypox). Ia meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) intens berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara lain. Mengingat, cacar monyet telah ditetapkan dengan status darurat kesehatan global.
"Saat ini memang kasus cacar monyet masih belum ditemukan di Indonesia. Namun, pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan mengingat penyebaran sudah belasan negara," ungkap Charles kepada awak media, baru-baru ini. Charles mengingatkan kewaspadaan harus dilakukan pemerintah dengan berkomunikasi dengan negara lain dan WHO. Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan penularan cacar monyet.
"Kementerian Kesehatan harus melakukan komunikasi secara intens dengan otoritas kesehatan negara-negara lain dan WHO untuk mengikuti perkembangan penularan penyakit ini. Selain itu, protokol penanganan pasien sudah harus disiapkan. Cepat atau lambat penyakit ini kemungkinan akan ditemukan juga di Indonesia di masa yang akan datang," ungkap Charles.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga mengimbau pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan sampai, ada simpang siur dan keributan di masyarakat. "Komunikasi publik pemerintah terkait dengan penyakit cacar monyet juga harus dilakukan secara hati-hati dan akurat agar tidak menimbulkan kepanikan di publik. Masyarakat juga harus diberikan informasi agar siap menghadapi penyakit cacar monyet apabila penularan ditemukan di dalam negeri," katanya.
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta pemerintah perlu memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala.
"Melalui ini surveilans segala dipersiapkan, sehingga tenaga-tenaga KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) kita di pintu masuk tempat-tempat internasional ini sudah mulai mempersiapkan bagaimana bisa melakukan proses surveilans terhadap para WNI ataupun WNA yang datang dari luar sehingga bisa dideteksi dengan baik, termasuk mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam rangka mendeteksi terkait dengan penyakit cacar monyet ini," ujar politisi Partai Golkar tersebut. (ann/sf)